from A(rif) to Z(aidan): sebuah cap diri berisikan segala macam yang tak teratur... perjalanan hidup; ziarah dunia; egoisme; etnosentrisme; (mungkin) ide; celetukan; isi hati; orat-oret; usul-usil; supat-sepet; ekspektasi masa depan; kerinduan akan surga di akhirat kelak

Friday, April 21, 2006

Mencari Makna dan Memotong Rambut

Saya tak jadi potong rambut. Tapi pasti takkan lama lagi. Kemarin tak jadi karena kaul kemenangan Juve yang berimbas pada pemotongan rambut tak pernah terlaksana.

Katanya, dengan rambut seperti ini, saya malah terlihat kucel, kendatipun saya tak terlalu ambil pusing dengan itu. Tapi dipikir-pikir, memang ada benarnya juga. Rambut gondrong ini membuat saya agak sulit untuk membuatnya terlihat rapi.

Di kantor, boss saya, seorang perempuan, kelihatannya sudah bosan dengan penantian di hari Senin untuk mendapati anak buahnya sudah rapi seperti sedia kala. Di rumah (saya masih menumpang hidup di rumah ortu), Mamah berkali-kali menanyakan kapan saya akan potong rambut.

Viky sendiri tak terlalu mempermasalahkannya. Dia, (ahem!!) menerima saya apa adanya hehehehe… Meskipun sempat beberapa saat lalu ia mengatakan kalau saya kurang pantas dengan rambut seperti ini, terlihat kucel katanya.

Sebelumnya saya sempat menyangsikan kegondrongan ini. Tapi komentar beberapa rekan di tempat kerja semuanya seragam. “Gondrong ya sekarang?” Semua itu makin meyakinkan saya kalau saya memang sudah gondrong sekarang. Hampir menyamai saat-saat kuliah dulu lah.

Tapi tenang, saya pasti bakal potong rambut. Kelihatannya tak lama lagi, karena besok Minggu ada undangan pernikahan sahabat baik istri saya.

Jadi sebenarnya apa ya, makna semua kegondrongan ini?

1 Comments:

Blogger hawe said...

Maknanya? Silaturahmi ke tukang cukur langganan..... kali...

3:55 PM

 

Post a Comment

<< Home